Geografi politik menyajikan fakta bahwa Indonesia sekarang ini belum seperti yang dicita-citakan founding father yaitu negara adil makmur, cukup sandang pangan, permukiman, terjamin kesehatan dan pendidikan, aman, cukup pekerjaan dan pendapatan, walaupun telah merdeka menjelang 69 tahun. Indonesia masih mengimpor beras, padahal lahan sawah cukup luas. Indonesia mengimpor sapi, padahal hamparan rumput sangat luas di wilayah sabana NTT, tempat sapi dapat berkembang biak. Lebih tidak masuk akal ketika Indonesia dipaksa atau terpaksa mengimpor gandum karena masyarakatnya sudah dibudayakan makan roti dan mie instan. Gandum adalah bahan baku pembuatan roti dan mie, padahal petani tidak menanam gandum (cuaca dan tanahnya tidak cocok). Ketergantungan bahan makanan berlanjut dengan semakin banyaknya jenis bahan yang diimpor seperti kedelai, bawang putih, garam (padahal laut Indonesia sangat luas) dan buah-buahan. Ketahanan pangan Indonesia dalam bahaya besar bila para pemimpin tidak segera merubah politik pangan. Indonesia juga tergantung dari asing di bidang transportasi, elektronika dan budaya. Kita harus menyadari kenyataan ini karena sebagai calon pemimpin masa depan sebaiknya mempersiapkan diri dengan bekal cukup, agar keputusan politik yang diambil tidak semakin melemahkan bangsa sendiri.
Buku yang berjudul Geografi Politik ini dapat memberi wawasan Anda, sebagai calon penerus pemimpin bangsa, sebagai bekal menghadapi persoalan bangsa di masa depan.